Selasa, 26 November 2013

Cerpen

A END OF WAITING




Setelah kita kenal begitu lama, aku mengenal dia dengan ramah, dengan baik, walaupun diantara kita tak pernah ada satu perkataan .tiba tiba semua perasaanku menjelma , berubah entahlah apa isi otakku.aku menyukainya , aku menyayanginya. aku yakin dia pun begitu, tapi aku tidak pernah percaya itu, aku tidak percaya jika dia menyukai ku juga,aku hanya berharap begitu banyak padanya.

hari ini ekstra pramuka sebenarnya , aku sama Rio mau bicara tapi dia tidak mau, dia tetap tidak membuka kesempatan untuk perasaan kita.tapi aku masih yakin bila dia benar benar mencintaiku. Sore itu aku hanya pulang dengan semua mimpi-ku yang telah pupus.aku tak membawa secuil harapan lagi untuk harapan ini.
Malam ini aku tulis surat untuk-nya , aku harap ada sedikit respon darinya , dan respon itu tidak membuatku patah hati dan patah semangat. Aku tahu Tuhan pasti mengerti  di setiap  Mimpi dan harapanku,setelah selesai aku pun tidur. hari ini aku sengaja bangun pagi, selain aku piket aku juga ingin melihatnya lebih awal ,hehe.aku datang pertama kali kesekolah , datang pertama juga di kelas , aku langsung piket, bersihkan semuanya. setelah selesai , aku kasih langsung surat itu kedia, aku tidak pernah mengira hal buruk apapun menimpa setelah surat itu kau baca . tiba tiba sari datang mengetuk pintu kelasku. dia meminta ijin dahulu,lalu memanggilku untuk menemuinya , aku yang bingung langsung saja aku menurut.

"Nich surat dari Rio!" kata Sari sambil memberikan surat dari Rio
/"Apa ini? jawaban surat ku tadi pagi ya?"
"Iya,, baca aja, dia bilang dia minta maaf kalau sudah menyakitin perasaan kamu, dia nggk bermaksud kayak gitu, Ia udah baca aja"
"Iya,, Makasih sudah nganterin suratnya , aku titip salam buat dia"

Seketika aku menangis , air mata ini sudah tak bisa kutahan lagi, tetes demi tetes mulai membasahi wajahku , lalu ku hapus lagi begitupun seterusnya. aku masuk kelas dan lanjutkan pelajaran yang sempat tertunda ,a ku anggap saja ini semua tidak pernah terjadi.

"Ada apa si Yuk?" tanya Ega.
"Di...dia..dia udah jawab semuanya " kataku terbata bata
"jawab Apa? Bukanya diantara kalian tidak pernah ada apa-apa?"
"Dia nggk suka aku Ga, aku sich Fine Fine aja tetapi kenapa harus sari , dulu pass kamu sama si Raffy putus, Sari juga khan yang ngantar?"
"Iya ya. kok aku Lupa ya? Ia udah dech , kamu yang sabar aja, cowok itu khan nggk cuma satu kok, nggk cuma dia doang"
"Iya Ga, Makasih" jawabku sambil mengusap Air mataku
"Iya sama sama"

Sulit menjalani tanpanya lagi, walaupun kita hanya sebatas gebetan, tetapi ternyata hal itu membuatku kita menjadi bersahabat. berbulan bulan aku nanti jawabanmu lagi, tapi jawaban itulah yang sudah kamu tetapkan. Aku hanya pasrah, aku menangis, bagaimana tidak jika seseorang yang aku sukai telah membuatku menangis.

Aku harap suatu saat nanti Tuhan mempertemukan kita , dan Allah ijinkan kita bersama, Jika Tuhan tidak mentakdirkan kita bersam  biarlah perasaan itu menjadi sebuah kenangan  masa SMA kita....